TIFAPOS.id SMA Negeri 4 Jayapura, Kota Jayapura, Papua, berhasil meraih juara umum pada Piala Noken Ketiga Se Papua, termasuk juara 1 street parade marching band.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 17 Mei 2025 start dari halaman Masjid Agung Al Aqsha dan finis di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, diikuti divisi junior (SD) dan senior (SMP, SMA).

Kepala SMA Negeri 4 Jayapura, Anton Djoko Martono, S.Pd., M.Pd di Jayapura, Selasa (27/5/2025) mengatakan, ajang tersebut melibatkan kelas X dan XI sebanyak 51 siswa-siswi.

Dia juga mengatakan, keberhasilan ini didukung oleh persiapan matang dan semangat tinggi dari tim, yang menunjukkan kemampuan teknis dan koordinasi yang baik dalam lomba marching band dan street parade.

Selain itu, latihan rutin dan intensif memegang peran krusial dalam keberhasilan tim seperti SMA Negeri 4 Jayapura, seperti meningkatkan keterampilan teknis, kekuatan fisik, serta koordinasi tim yang sangat dibutuhkan dalam lomba street parade dan marching band.

Selain aspek fisik, latihan mental seperti meditasi mindfulness, visualisasi, dan teknik relaksasi juga membantu atlet mempertahankan konsentrasi dan mengelola tekanan saat kompetisi.

Dengan latihan yang terstruktur dan disiplin, dikatakan Anton, tim dapat meningkatkan kemampuan teknis dan kerja sama, yang menjadi kunci utama dalam penampilan mereka di lomba.

Latihan intensif juga membangun kebugaran dan daya tahan fisik, sehingga anggota tim dapat tampil optimal selama parade yang memerlukan stamina tinggi.

Selain itu, latihan intensif yang melibatkan kerja sama tim memperkuat solidaritas dan sinergi, faktor penting dalam meraih prestasi juara umum.

“Keberhasilan SMAN 4 Jayapura sangat dipengaruhi oleh latihan fisik dan mental yang teratur, intensif, serta pengembangan kerja sama tim yang matang,” ujar Anton.

Piala juara umum marching band SMA Negeri 4 Jayapura yang diperoleh dalam ajang Piala Noken Ketiga Se Papua 2025. (TIFAPOS/La Ramah)
Dia juga mengatakan, marching band adalah salah satu ekstrakurikuler andalan di SMAN 4 Jayapura.

Kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan bermusik siswa dengan alat musik tiup dan perkusi, tetapi juga mengajarkan kedisiplinan, kerja sama tim, dan konsentrasi melalui latihan baris-berbaris yang ketat.

Keunggulan marching band sebagai ekstrakurikuler andalan mengembangkan kreativitas dan kemampuan bermusik siswa secara kompak dan terkoordinasi.

Meningkatkan hubungan sosial, identitas sekolah, dan pengembangan diri siswa, menjadi magnet bagi sekolah dalam mencari dan mengasah bakat siswa di bidang musik dan seni pertunjukan.

Serta, memberikan pengalaman berharga dalam tampil di depan umum dan berpartisipasi dalam berbagai acara dan lomba.

“Marching band merupakan ekstrakurikuler favorit yang menggabungkan seni musik, disiplin, dan kerja sama tim, sehingga banyak diminati dan diapresiasi sebagai kegiatan pengembangan karakter dan bakat siswa,” ujar Anton.

Dia juga mengatakan, SMAN 4 Jayapura sangat mendukung kegiatan ekstrakurikuler, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler agar berjalan efektif dan optimal.

Peran aktif kepala sekolah dalam mengelola sumber daya manusia, memberikan motivasi kepada guru dan siswa, serta melakukan evaluasi rutin terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

Penyediaan tenaga pelatih yang kompeten, baik dari guru internal maupun tenaga ahli dari luar sekolah.

Dukungan sosial dan emosional dari sekolah, termasuk dorongan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan kompetisi ekstrakurikuler.

Keterlibatan sekolah dalam sosialisasi pentingnya ekstrakurikuler kepada orang tua dan lingkungan sekitar untuk mendukung keaktifan siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler juga berperan dalam mengembangkan potensi, minat, bakat, karakter, serta prestasi akademik siswa, sehingga dukungan sekolah menjadi aspek krusial untuk memaksimalkan manfaat tersebut.

“Dengan dukungan penuh dari sekolah, termasuk fasilitas, pembinaan, dan motivasi, kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa secara menyeluruh,” ujar Anton.

Kepala SMA Negeri 4 Jayapura, Anton Djoko Martono, S.Pd., M.Pd dan guru foto bersama peserta didik. (TIFAPOS/Ist)
Dia juga mengatakan, peran guru sangat besar dalam keberhasilan kegiatan marching band di sekolah.

Guru berfungsi sebagai pembina dan pelatih yang bertanggung jawab melatih siswa dalam aspek teknis musik dan baris-berbaris, serta mengelola kegiatan ekstrakurikuler ini secara menyeluruh.

Mereka menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti ceramah, demonstrasi, drill, dan metode proyek untuk mengembangkan keterampilan musik, kerja sama tim, dan karakter siswa.

Selain itu, guru juga berperan dalam mengatur jadwal latihan, mempersiapkan materi pembelajaran, dan memastikan fasilitas serta alat musik dalam kondisi baik sehingga proses latihan berjalan efektif.

Keberhasilan marching band seringkali tercermin dari prestasi yang diraih, yang tidak lepas dari peran aktif guru sebagai pelatih dan pembimbing.

“Guru adalah kunci utama dalam memfasilitasi, membimbing, dan mengembangkan kemampuan siswa sehingga marching band dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran serta prestasi yang diharapkan,” ujar Anton.

Siswa-siswi SMA Negeri 4 Jayapura merayakan kemenangan meraih juara umum street parade marching band 2025. (TIFAPOS/Ist)
Kesempatan tersebut, dikatakan Anton, marching band SMA Negeri 4 Jayapura saat ini fokus pada kejuaraan lokal setelah berhasil mengukir prestasi pada tingkat nasional.

Langkah penting dalam pelatihan marching band agar kompetitif di lomba lokal, mulai dengan pengenalan notasi balok, simbol, nilai ketukan, serta teknik dasar bermain alat musik sesuai bagian masing-masing (perkusi, tiup, PIT).

Kombinasi metode ceramah (penjelasan materi), demonstrasi (peragaan teknik dan gerakan), dan drill (latihan pengulangan teknik dan koreografi) untuk memudahkan pemahaman dan meningkatkan ketepatan permainan.

Pemanasan otot dan teknik pukulan seperti rudiment single dan hand-to-hand untuk perkusi, serta latihan tangga nada dan tempo untuk instrumen tiup dan PIT agar pemain lebih fokus dan terampil.

Latihan dibagi per section alat musik untuk fokus penguasaan materi, kemudian digabungkan untuk melatih keserasian dan formasi di lapangan.

Latihan drill berulang kali meningkatkan kedisiplinan, konsentrasi, dan ketepatan teknik serta gerakan pemain.

Evaluasi rutin untuk mengukur penguasaan materi dan kesiapan tampil, serta sebagai bahan perbaikan latihan selanjutnya.

Latihan fisik untuk meningkatkan ketahanan dan kelenturan otot, seperti senam, push-up, dan jalan kaki dengan beban agar stamina pemain terjaga saat tampil.

Membangun kekompakan tim dan komunikasi antar anggota agar penampilan lebih harmonis dan menarik.

“Langkah-langkah ini membantu marching band mempersiapkan diri secara menyeluruh, sehingga mampu bersaing dan tampil maksimal di lomba lokal,” ujar Anton.

Siswa-siswi SMA Negeri 4 Jayapura merayakan keberhasilan juara umum street parade marching band 2025. (TIFAPOS/Ist)
Dia juga mengatakan, prestasi meraih juara umum oleh tim SMAN 4 Jayapura, khususnya tim marching band memiliki arti yang sangat penting bagi motivasi siswa di sekolah.

Prestasi ini membuktikan bahwa siswa-siswa SMAN Modal Bangsa Arun mampu bersaing di tingkat regional bahkan nasional. Hal ini meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam mengembangkan potensi dan mengikuti berbagai kompetisi lainnya.

Keberhasilan dalam lomba street parade menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk lebih giat berlatih, belajar, dan berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler maupun akademik, sehingga menciptakan budaya prestasi di sekolah.

Prestasi ini, juga menunjukkan pentingnya kerja sama, disiplin, dan komitmen bersama. Ini memotivasi siswa untuk lebih solid dan mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama.

Dengan prestasi ini, siswa merasa bangga menjadi bagian dari SMAN Modal Bangsa Arun, yang dapat meningkatkan loyalitas dan rasa memiliki terhadap sekolah.

Menarik perhatian pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk memberikan dukungan lebih besar, baik fasilitas maupun pembinaan, sehingga siswa semakin termotivasi untuk terus berprestasi.

“Prestasi ini bukan hanya menjadi pengakuan atas kerja keras tim, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi yang kuat bagi seluruh siswa untuk terus berkembang dan berprestasi di berbagai bidang,” ujar Anton.

Siswa-siswi SMA Negeri 4 Jayapura merayakan keberhasilan juara umum street parade marching band 2025. (TIFAPOS/Ist)
Anton berharap, agar sekolah tidak hanya berprestasi di bidang non-akademik tetapi juga akademik, seperti mampu mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh, baik akademik maupun non-akademik, dengan menyediakan wadah dan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai minat dan bakat siswa.

Menerapkan strategi yang tepat seperti optimalisasi pembelajaran, peningkatan profesionalisme guru, pemberdayaan potensi siswa, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung prestasi akademik dan non-akademik siswa.

Sekolah juga diharapkan memberikan motivasi dan penghargaan (reward) kepada siswa berprestasi agar semangat belajar dan berprestasi terus meningkat.

Dia juga berharap, siswa tidak hanya ingin meraih prestasi akademik, tetapi juga ingin mengembangkan diri dalam bidang ekstrakurikuler seperti seni, pramuka, dan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan kerja sama.

“Pendidikan yang seimbang antara akademik dan non-akademik akan membantu siswa mengembangkan kecerdasan, keterampilan, dan sikap hidup yang baik untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujar Anton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *