Kegiatan diprakarsai oleh urusan kesiswaan, OSIS, dan MPK SMAN 4 Jayapura berlangsung di halaman sekolah, Senin (16/10/2023), menggunakan sistem pemilihan umum atau pemilu.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMA Negeri 4 Jayapura, Widya Kusmayanti, mengatakan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dibuat layaknya pemilu agar menarik minat semua peserta didik ikut terlibat.

“Dalam pemilihan secara terbuka inilah anak-anak belajar menyuarakan suara demokrasi mereka. Mereka percaya bahwa suara mereka demi kemajuan SMA 4 Jayapura dengan inovasi-inovasi baru untuk OSIS maupun untuk sekolah,” ujarnya.

Kami pastikan tidak ada golput, karena semua siswa akan diarahkan dan dikontrol melalui kartu pelajar sebagai identitas. Jika belum memiliki kartu maka akan didata, lalu diberikan surat undangan seperti di pemilu pada umumnya,” jelasnya.

Kepala SMAN 4 Jayapura, Anton Djoko Martono, mengatakan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS secara sistem pemilu agar melatih peserta didik belajar berpolitik, memiliki rasa kebangsaan, dan tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang baik.

“Secara tidak langsung, mereka sudah mempelajari dari hal-hal sederhana dimulai dari pemilihan ketua OSIS yang prosesnya seperti pemilu pada umumnya, hanya sistemnya menggunakan sistem online,” ujarnya.

Kepala Sekolah berharap semua peserta didiknya berpartisipasi dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS periode 2023-2024 sebagai proses demokrasi guna membangun pemimpinan masa depan.

Anggota KPU Provinsi Papua, Abdul Hadi, mengapresiasi proses pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS di SMAN 4 Jayapura, karena sebagai proses demokrasi dan belajar menjadi pemilih pemula.

“Saya mengimbau kepada seluruh siswa SMA 4 Jayapura yang sudah memenuhi syarat mulai dari umur 17 tahun ke atas yang punya hak suara untuk menggunakan haknya pada  Pemilu 2024. Jangan golput karena suara kalian menentukan masa depan bangsa Indonesia ke depan,” ujarnya.

Pengawas Pembina SMA/SMK Kota Jayapura, Kresencia Lesomar, berharap kegiatan tersebut dijadikan sebagai proses pembelajaran dalam menyalurkan hak suara mereka dalam Pemilu 2024.

Dalam pelaksanaannya, peserta didik berbondong-bondong mendatangi TPS yang sudah disiapkan. Kemudian peserta didik menunjukkan kartu pelajar untuk didata. Sambil menunggu giliran, panitia menyiapkan tempat duduk.

Selanjutnya, setelah tiba giliran untuk menyuarakan suara mereka, setiap siswa diarahkan menuju tempat atau bilik lengkap dengan komputer. Setelah memilih kandidat, siswa mencelupkan jari kelingking ke dalam tinta sebagai bukti sudah memilih.


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *