Dalam rangka mewujudkan implementasi profil pelajar Pancasila, SMAN 4 Jayapura menggelar pesantren kilat yang diikuti kepala sekolah, guru, dan peserta didik yang beragama Islam.

“Pesantren kilat merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya di bulan Ramadhan,” ujar Kepala SMA Negeri 4 Jayapura, Anton Djoko Martono, usai menutup kegiatan di LPTQ di Kotaraja, Kota Jayapura (24/3/2023).

Sebagai sekolah negeri yang menjunjung tinggi kebersamaan, kegiatan ini didukung oleh semua guru mata pelajaran agama termasuk di dalamnya guru pendidikan agama Kristen.

Pesantren kilat merupakan salah satu pemelajaran berkarakter, membina anak yang berkepribadian, berakhlakul karimah, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Guru Agama Islam sekaligus panitia, Ainul Yaqin, mengatakan kegiatan pesantren kilat tersebut berlangsung dari tanggal 22 –  25 Maret 2023 diikuti sebanyak 340 peserta dan alumni SMA Negeri 4 Jayapura.

“Di dalam kegiatan pesantren kilat ini diisi dengan kegiatan edukatif yang bernilai ibadah, mengaplikasikan dari teori dan praktek langsung,” jelasnya.

Salah satu narasumber yang juga guru pembina kerohanian Islam di SMA Negeri 4 Jayapura, Idam Setiawan, mengatakan manfaat mengikuti pesantren kilat yaitu mendapatkan ilmu keagaman yang lebih mendalam.

Selain itu, mempererat silaturahmi dengan teman, menanamkan kemandirian, semakin fasih membaca Al-Quran dan mendapat penilaian terssendiri dari guru.

“Tujuan dari pelaksanaan pesantren kilat adalah untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada siswa. Nantinya, siswa muslim yang mengikuti kegiatan pesantren kilat akan mendapatkan pembekalan agama yang mengisi sisi kognitifnya,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid, mendukung pesantren kilat yang diadakan SMA Negeri 4 Jayapura, karena mengimplementasikan salah satu profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Saya kira ini mendukung dalam upaya percepatan terwujudnya profil pelajar Pancasila di Kota Jayapura melalui pesantren kilat,” jelasnya.

Abdul Majid berharap peserta didik memaknai dan mengambil hikmah dari pesantren kilat tersebut guna meningkatkan kualitas pendidikan dan berkarakter yang baik di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Pesantren kilat SMA Negeri 4 Jayapura diisi dengan buka puasa yang dihadiri juga guru non muslim sebagai bentuk silaturahmi antar siswa dalam bersosialisasi di sekolah maupun di luar sekolah.


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *